Pernah jalan-jalan ke supermarket? Rasanya kalau udah ke supermarket, kamu ingin membeli semua barang, kan? Rencananya cuma membeli snack, eh malah beli indomi, beras, minuman, celana dalam, tv. Banyak lah.
Ternyata beginilah permainan psikologis yang digunakan supermarket supaya kamu bersedia merogoh kocek lebih banyak.
Permainan angka
Kebanyakan dari kita tidak terlalu bagus dengan angka karena itu supermarket mempraktekkan apa yang disebut dengan ‘price anchoring’. Saat Anda pergi ke supermarket dan melihat tulisan besar diskon 50% dari ‘harga normal’ tentu Anda langsung percaya bahwa barang tersebut dijual separuh harga, bukan? Padahal sebenarnya yang mereka lakukan adalah menaikkan harga normal di label dua kali lipat sehingga seolah-olah barang tersebut dijual separuh harga.
Selain itu, ada pula praktek manipulasi yang pasti sering Anda lihat namun tidak Anda sadari yaitu penggunaan angka 999 pada harga barang. Contohnya adalah saat supermarket menjual barang dengan harga 499.000 maka pembeli akan segera mengasumsikan bahwa harga barang tersebut dalam kisaran 400.000 meskipun sebenarnya kisaran harganya adalah 500.000.
Pola pergerakan yang mudah diprediksi
Pernahkah Anda perhatikan mengapa hampir semua supermarket besar mempunyai layout yang sama? Supermarket besar biasanya mempunyai pola alur lorong melawan arah jarum jam disesuaikan dengan pola pergerakan manusia. Tanpa Anda sadari, Anda akan ‘digiring’ untuk mengikuti pola alur tersebut. Barang-barang yang populer akan diletakkan jauh di ujung lorong sehingga kemungkinan untuk belanja barang lain akan lebih besar.
Tujuan supermarket adalah untuk membuat Anda selama mungkin berada di dalamnya, untuk melewati lorong sebanyak-banyaknya. Karena itu sebelum Anda sampai pada produk-produk populer yang paling banyak diburu pembeli, Anda harus melewati produk-produk lain yang kurang populer. Pola melawan arah jarum jam ini bisa Anda jumpai pula pada gerombolan hewan seperti kawanan gajah dan hewan ternak lain tetapi entah mengapa nampaknya manusia juga mengikuti pola pergerakan yang sama
Barang-barang mahal di rak tengah
Sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu memperhatikan sesuatu yang setinggi mata kita. Karena itu tidaklah mengherankan jika distributor dan pabrikan ingin agar barang mereka dipajang di rak bagian tengah. Di wilayah ‘premium’ inilah biasanya barang-barang mahal diletakkan. Coba sekali-kali Anda perhatikan satu produk misalnya mie instant. Mie instant dengan harga paling mahal biasanya diletakkan di tengah sementara mie instant yang lebih murah bisa Anda temukan di bagian atas atau bawah rak.
Untungnya ada cara mudah untuk mengatasi trik ini yaitu dengan menghindari pandangan mata ke rak bagian tengah! Sederhana, bukan? Lain kali jika Anda harus pergi ke supermarket, fokuskan perhatian pada rak bagian bawah atau atas karena di sana biasanya diletakkan barang dengan harga lebih murah.
Mengatur ulang letak barang
Cara lain memanipulasi pembeli adalah dengan cara secara periodik mengatur ulang letak barang-barang. Misalnya bagian makanan yang biasanya terletak di ujung kanan supermarket dipindahkan ke bagian kiri. Ketika Anda tidak bisa menemukan barang yang Anda cari maka apa yang Anda lakukan? Anda akan berkeliling mencarinya.
Dalam pencarian tersebut Anda akan melihat barang-barang lain yang biasanya luput dari perhatian, Anda lalu tertarik untuk membelinya. Supermarket kembali menang! Hal inilah yang membuat hampir semua supermarket mempraktekkan hal ini paling sedikit sekali dalam setahun. Selain memberi suasana segar dan menghindari rasa bosan pembeli, juga agar pembeli berkeliling lebih lama.
Layar TV di dekat kasir
Praktek ini mulai umum dilakukan meskipun tidak semua supermarket mempraktekkan hal ini. Penempatan layar TV di dekat kasir ini mempunyai efek ganda. Pertama, layar TV ini menampilkan iklan yang bertujuan membuat Anda kembali belanja atau minimal membuat Anda tertarik untuk membeli barang tersebut ketika kembali mengunjungi supermarket di lain waktu.
Efek yang kedua adalah untuk mengalihkan perhatian Anda dari jumlah uang yang harus Anda bayar. Terkadang ketika pembeli menyadari besarnya uang yang harus dibayar, mereka akan membatalkan pembelian beberapa barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Sekarang mengerti kan kenapa kamu selalu mengeluarkan biaya lebih mahal ketika belanja? Sebarkan juga artikel ini di media sosialmu, supaya teman yang lain lebih berhati-hati.
0 comments:
Post a Comment